Selasa, 09 April 2013

RUMAHKU..., ISTANAKU

Bismillah..

Ku seorang ibu rumah tangga, bukan karena tinggal di rumah itu sesuatu yang mengasyikkan.

Sehari hari ku dirumah bersama anak-anak, bukan karena mengasuh dan membesarkan anak itu suatu hal yang enak, nyaman dan selalu menyenangkan.
  
Ku memilih tidak menjadi wanita pekerja, bukan karena menjadi wanita pekerja itu suatu hal yang tidak menyenangkan.
 
Dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat  33, Allah Ta'ala berfirman yang artinya:

"....Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu dan jangan berhias dan (bertingkah laku) seperti orang orang jahiliyah dahulu...". 

Ibnu katsir rahimahullah (ulama ahli tafsir murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah) berkata, Ayat ini menerangkan adab. Allah memerintah agar istri Nabi Muhammmad Shalallahu 'alaihi wasallam dan istri orang beriman yang ikut Istri Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam agar tinggal di rumah, tidak boleh keluar dari rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. (sumber:almawaddah.or.id)

Saudariku, ternyata ada sesuatu yang sudah biasa dilakukan muslimah pada umumnya, namun sebenarnya itu sebuah dosa karena melanggar ketentuan Allah Ta'ala. Apa itu...? adalah tabarruj. Makna tabarruj antara lain yaitu menampakkan perhiasaannya pada non mahram, keluar rumah dengan berhias. Keluar rumah dengan penampilan yang dibuat semenarik dan secantik mungkin. Ada rasa bangga ketika mata para lelaki tertuju kepadanya. 
Sesungguhnya perasaan itu muncul karena kurangnya iman dan ilmu, dorongan hawa nafsu ditambah tipuan syaithon. Syaiton menjadikan manusia memandang baik perbuatan dosa mereka.

Memang dalam ayat itu disebutkan perintah itu untuk para istri Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam, ummahatul mukminin. Tapi perintah Allah Ta'ala itu berlaku untuk semua muslimah. Bukankah para ummahatul mukminin adalah tauladan terbaik?  

Jaman sekarang jadi ibu rumah tangga aja..kelihatan nggak keren ya..Tetapi siapa yang kita taati?Memilih taat pada pendapat kebanyakan manusia atau taat pada perintah Allah Ta'ala.

Udah kuliah susah payah dibiayai orang tua, sayang banget kalau nggak diamalkan ilmunya. Yah,  semoga Allah Ta'ala memberikan pahala yang berlipat ganda untuk orang tua, karena kerelaannya menerima putrinya untuk tidak bekerja. Walaupun itu sungguh berat.

Akhirnya, seorang hamba bisa beramal sholeh termasuk seorang muslimah, karena rahmat Allah Ta'ala dan karena hidayah yang telah diberikan kepadanya.

Walaupun pahit, Syariat Allah Ta'ala tetap harus disampaikan...
Mohon maaf jika ada kata kata yang kurang berkenan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar