Minggu, 23 Februari 2014

SIAPAKAH YANG MENGHIDUPKAN BUMI YANG MATI ?

Bismillahirramaanirrohiim

 Merenungi Keagungan Allah Ta'ala, .setelah 3 tahun erupsi merapi

Masih segar diingatan, bagaimana ngerinya erupsi gunung Merapi sekitar 3 tahun lebih beberapa bulan lalu yaitu sekitar November 2010. Erupsi itu terjadi beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Lava pijar yang membara dan baru keluar dari dalam bumi menenggelamkan beberapa desa. Kira kira siapa ya, yang saat itu melihat langsung melelehnya lava pijar itu? Kejadiannya memang malam atau dini hari.Nah, salah satu desa yang tenggelam itu adalah kampung halamanku. Tempat lahir dan ku dibesarkan.Hampir tidak percaya....!!! Memang, sungai gendol sebagai sungai utama yang dilalui lava pijar itu hanya beberapa puluh meter di belakang rumah. Kampung halamanku masuk di Kecamatan Cangkringan Sleman Jogjakarta.

Beberapa waktu setelah erupsi itu, agak lupa pasnya, mungkin sekitar satu bulan setelah erupsi, ku dan suami sekeluarga menengok bekas kampung halaman. Bekas erupsi itu sudah terguyur hujan beberapa kali sehingga bisa dilihat dan diinjak.Iya, setelah ku berkeluarga, kami tinggal di lain kabupaten. Jadi yang dirumah Cangkringan tinggal bapak dan ibu saja.

Kaget juga, melihat kampung yang dulu hijau saat kami tengok hanyalah hamparan pasir dan bebatuan besar dan di sana sini terlihat sedikit kepulan asap. Setelah erupsi, sudah terguyur hujan beberapa kali sehingga bekas lava pijarnya bisa diinjak. Walaupun didalamnya kalau digali pasti masih panas. Kalau melihat kondisi saat itu, orang yang baru melihat akan sulit menggambarkan atau membayangkan, bahwa dahulu daerah itu adalah perkampungan yang hijau. Sama sekali tidak terlihat bekas bekas kehidupan, hanya hamparan pasir  dan bebatuan.
Beberapa waktu berlalu, penduduk yang tadinya mengungsi mulai kembali dan membangun tempat tinggal seadanya di daerah sekitar bekas erupsi. Sebagian besarnya tinggal di shelter atau tempat tinggal sementara yang dibangun dari dana para donatur. Tanah bekas rumahnya yang asli yang ditimbun lava merapi sudah  tidak berani ditinggali lagi.
Setelah lebih dari satu tahun berlalu, Para penduduk pun mulai memikirkan untuk menanami lagi tanah yang terkena erupsi tersebut. Perlu menunggu agak lama karena menunggu material lavanya benar benar dingin. Di dukung dengan adanya program penghijauan dan bantuan bibit bibit tanaman.
Ternyata, setelah dilihat lihat, material lava merapi tersebut tebalnya bisa sampai 3 meter menutupi tanah aslinya. Makanya, bekerjasama dengan pekerja pencari pasir, material  berupa pasir dan batu itu dikeruk memakai begho sampai kira kira terlihat tanah aslinya. Namun, walaupun sudah dikeruk, tetap saja tanah  yang sekarang sudah bercampur dengan pasir dan batu bak besar maupun kecil. Wargapun mendapat uang dari penjualan pasir tesebut termasuk bapak saya.
Ternyata lava pijar yang membara itu, kalau sudah dingin menjadi pasir dan batu...!!!
Setelah proses pengerukan material selesai, para wargapun mulaii menanami lahan yang dulunya kampung tempat tinggal mereka. Tentu saja dalam proses menanam itu perlu kerja keras, karena sulitnya membuat lubangan untuk menanam. Sulit, karena tanah masih bercampur pasir dan bebatuan membuat sulit untuk digali. Padahal , dahulunya tanahnya gembur sekali. Kebanyakan yang ditanam adalah pohon sengon.
Kekaguman saya adalah 
pertama
Sebelum material dikeruk, jadi masih asli bekas lava pijar, setelah diguyur hujan beberapa kali ada beberapa tanaman dan tumbuhan yang tumbuh di situ. Saya berpkir dari mana datangnya tanaman ini,, ? Dulunya bekas lava yang setelah dingin menjadi hamparan pasir dan bebatuan, setelah di guyur hujan beberapa kali , tumbuhlah tanaman itu.  Siapakah yang menumbuhkannya?
kedua
Saat ini, kampung halamnaku menjadi hjau lagi. Beberapa tahun setelah warga menanami dengan pepohonan yang kebanyakan pohon sengon, ternyata tumbuh pula semak semak rerumputan dan gulma yang tumbuh mengirngi pohon sengon. Termasuk tanah bekas rumah Bapak Ibuku. Bahkan tumbuh juga pohon cemara liar yang tentu saja bapak saya tidak menananmnya. Lantas, siapa yang menumbuhkan semak semaksemak, tumbuhan dan rerumputan tersebut ?

Allah Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an surat An Nahl ayat 65
"Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkanNya bumi yang tadinya sudah mati.Sungguh, pada yang demkian itu benar benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang orang yang mendengarkan (pelajaran)"

Subhanallah, Allahuakbar...!!!





Minggu, 16 Februari 2014

QUILLED CACTUS

Quilling ini merupakan pesanan mbak M yang baik hati.Ukuran gambar 25x30 cm.

This work is custom order by my newcustomer. She wanted a quilled flower garden. The special one is she asked me to add a cactus. It was my chalenge because  never made quilled cactus before, and this is all i can do








Terimakasih udah mampir...kapan kapan kesini lagi. Bagi yang mau dibuatkan, silahkan pesan..

Thank you for visiting

Minggu, 09 Februari 2014

QUILLED TREE ON THE HILL

Bismillah...

Hello all..i come back again with quilled tree on the hill. Also, i added some grass and flower. This is my second quilled tree and i made different type of leaves.

Apa kabar temen temen quiller dan semua tamu saya hari ini....Tetep semangat dalam meraih apa yang bermanfaat buat qt.....!!! 
Kali ini saya mau sharing kreasi sederhana saja yaitu quilling pohon, dengan rerumputan dan selalu sy tambahkan bunga.Cause flowers are always beautiful.




After added a little detail...


The idea of the grass from here.

Thank you for visiting